"So, ada resolusi apa di tahun 2016?" tanya Galang sore tadi.
Aku bukan tipe orang yang suka menenggelamkan diriku pada resolusi-resolusi yang hanya akan berakhir di jurnal harianku. Im a litlle bit sceptic. Resolusinya ngalir aja. Apa yang ada di depan mata, itulah yang menjadi fokus.
Aku hampir menjawab itu pada Galang. Tapi baru saja aku hendak membuka mulutku, tiba-tiba aku teringat sesuatu. Jawaban itu urung ku jelaskan.
Aku mengingat mama.
Menurutmu, jika kita merindukan seseorang yang telah meninggal, apa Malaikat Penyiksa akan menjalankan tugasnya di sana, Galang?
Jika itu yang terjadi, mungkin resolusiku tahun ini adalah berhenti mengingat yang sudah pergi. Berhenti menziarahi kenangan bersamanya. Aku tidak mau dia susah karena aku. Sudah cukup sekian tahun aku menyusahkannya.
Cukup mendoakannya saja. Tanpa ingatan yang berlebihan..
tuh kan...
aku masih perlu banyak belajar. Mulai membiasakan diri. Mencampakkan dengan tega jika aku mulai mengingatnya. Mengalihkan pikiranku jika wajahnya mulai muncul. Tugas yang berat. Tapi tak ada salahnya dicoba.
Dan kau, Galang, harus menjadi pengalih perhatianku. Bantu aku, please.
I beg you.
Oh, I compel you dude !
Produk Terbaik dari Maybelline Indonesia untuk Tampil Memesona
5 minggu yang lalu