Saya: "Kau selalu berkata kalau kejujuran itu nomor 2, Galang. Responsible itu yang penting. Mengapa?"
To be honest, saya tidak ingin menentukan mana yang nomor 2, mana yang nomor satu, atau yang lainnya. But, life ain't nothing but number, right?
Well... sadar tidak, waktu kecil kita sering dibohongi oleh orang tua. Apa yang mereka lakukan sering tidak sesuai dengan apa yang mereka kerjakan. Let say... Ayah sering berkata, jangan merokok. Merokok itu tidak sehat. Merokok itu begini. Merokok itu begitu. Semuanya negatif. Tapi di balik pintu, yang tentu si anak tidak melihat, ayah sedang asyik dengan racun itu.
Menurutmu, mengapa ayah harus berbohong?
Ya, karena ayah ingin anaknya lebih baik darinya. Ayah ingin anaknya bisa hidup lebih lama dari dirinya dengan hitungan angka-angka bahwa tanpa rokok resiko untuk cepat mati mengecil.
Bulan kemarin, saya berbohong kepada Ayah. Saya pulang telat, ngakunya habis kerja kelompok karena deadline tugas. Faktanya, saya menghabiskan malam dengan puisi-puisi patah hati karena orang yang selama ini saya suka akan menikah esok harinya. Mengapa? kau tahu jawabannya! Saya tidak ingin ayah pusing memikirkan saya. Saya tidak ingin ia sedih melihat anak hebatnya gagal mendapatkan wanita impiannya. Salahkah saya?
Mungkin ini tidak benar, tapi apa yang benar-benar benar?
Ada hal-hal yang tidak bisa kita lakukan tapi harus kita sampaikan kepada orang lain.
Ada hal-hal yang kita rasakan tapi tidak harus diberitahukan kepada orang lain.
Ini persoalan hitungan-hitungan, soal angka, soal hidup dan menghidupkan.
Ibu berbohong,
Ayah berbohong,
Kakak berbohong,
Adik ikut berbohong,
Tuhan, semoga kebohongan-kebohongan ini bisa menambah angka-angka kebahagiaan keluarga kami. Dan mengurangi jumlah kesedihan kami.
Galang: "Got it?"
Saya: "I see. satu pertanyaan lagi!"
Galang: "Apa?"
Saya: "Siapa wanita itu?"
.......................................