Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Kamis, 09 Januari 2014

Laki-laki yang Menangis

"Aku tidak suka laki-laki cengeng. Seksinya hilang seketika."

Dan mulai sejak itu, Aku, Galang, berjanji untuk pantang cengeng. Bukan karena takut menjadi tidak seksi, tapi karena itu seleramu.

Ingatkan aku untuk tidak cengeng, pun ketika kita harus terpisah jarak.
Ingatkan aku untuk tidak cengeng, pun ketika kita tak bisa lagi menikmati autumn bersama.
Ingatkan aku untuk tidak cengeng, saat takdir memaksamu menghilang dari pandanganku.

"Kita takkan pernah bisa menang melawan takdir, Galang. Kecuali... berhentilah menjadi lawannya. Dan mulailah mengulurkan tawaran persahabatan dengannya. Maka kau akan mengetahui kelemahannya. Siapakah yang mau menunjukkan kelemahan kepada lawan? tapi sahabat? tanpa kau minta, ia akan menceritakan semua minusnya kepadamu. Jika kelemahannya sudah ditanganmu, maka kau akan tahu bagaimana cara menumbangkannya. And the winner goes to you. Buatlah ini menjadi mudah dengan semacam mind-play, tidak dengan ala barbar." katamu yang masih selalu terngiang ditelingaku.

Tapi aku ingat, kau tak pernah membenci laki-laki yang menangis. Dimatamu laki-laki tetap seksi (apa kau tak punya kosakata lain selain kata 'seksi'? itu terdengar menggelikkan) walaupun sedang menangis. Karena airmata terlalu luas untuk sekedar dimaknai cengeng, begitukan?

Tahu tidak (kau pasti akan menjawab "tidak tahu"), saat kutulis ini, perasaanku sedang kacau, tanganku gemetaran, pikirku risau. 
Aku takut.
Takut kalau-kalau kau menghilang...
Takut jika jarak pandangku tak bisa menangkap bahkan sekedar siluetmu.

Dan jika itu terjadi, sesuai janjiku: aku tidak akan menjadi laki-laki cengeng. Aku tidak akan menjadi 'the man who can't be moved'. Aku juga tidak akan menjadi penyair galau dadakan. Tidak akan bersenandung lirih tentang lagu-lagu perpisahan. Apa kau tahu kalau presiden pertama kita pernah melarang lagu-lagu cengeng diputarkan? entahlah, mungkin karena manusia-manusia cengeng tidak akan berguna pada masa itu (dan masa sekarang indeed). Secara ilmiah, lagu-lagu cengeng juga bisa mengurangi produksi hormon.. err.. aku lupa apa nama hormonnya (melatonin? saretonin? seretonin? atau melototin ya? aaa.. aku lupa.) yang jelas kekurangan hormon itu akan membuat kita menjadi gampang depresi. Aku tidak mau menjadi orang depresi. Setidaknya, jika takdir mempertemukan kita lagi, aku tak mau terlihat kacau dihadapanmu. Terlihat cengeng: laki-laki yang tidak kau sukai.

Dan karena aku tidak mau menjadi musuh bagi Si Takdir. Tidak akan. Kuhajarpun dia yang akan menang. Baku-hantampun tetap aku yang akan kalah. Tapi tenanglah, aku takkan pernah (dan takkan bisa) melupakanmu. I'll move dengan membawa semua diskusi-diskusi kecil kita. Tenanglah...

Tapi aku akan menangis, sesenggukan. Tidak akan keras. Dan tidak akan lama agar julukan cengeng takkan sempat kusandang.
Ya, aku akan menangis. Karena kau tidak membenci laki-laki yang menangis.

0 komentar:

Posting Komentar