Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Selasa, 07 Januari 2014

Sekunci-kunci langit

Once upon a time....

*alaaaahh... ulang.

Ehm.
Waktu kecil, apa permainan yang paling kau sukai, Galang? Atau kegiatan apa yang paling membuatmu merasa bahwa dunia ini begitu, well, indah?

Aku? kalau aku... begitu menyukai pamer. P A M E R ahahaha. Eh ada tambahannnya. Aku juga adalah orang yang sangat keras kepala dan tak suka mengalah. Benci sekali rasanya jika salah seorang temanku bilang begini: "Aku punya boneka yang banyak loh di rumah. Mmm... ada 100an lebih loooooh."

Ieeeeuuuuuu. Talk to my hand, Beb!
YANG BENAR SAJA!! Bagaimana mungkin dia tahu kalau bonekanya ada 100an? sedang menghitung 1 sampai 10 saja dia tidak bisa. Dasar pembohong tingkat universe!

Tapi dasar aku yang tidak mau mengalah, walaupun aku tahu apa yang diucapkannya bohong, tetap juga kutanggapi.
Aku akan mulai pamer dengan menyebutkan jumlah nominal yang lebih banyak dari punyanya. Jadi jika dia berkata punya boneka 100an, maka aku akan menyebutkan angka 200 atau bahkan sampai 500.
"Aku dong punya boneka 500an lebih di rumah." Kataku (yang tentu saja hanyalah fiktif belaka).

Dan ternyata temanku ini setipe denganku, tidak mudah mengalah. ah, dasar bocah!
Begitu kusebutkan angka 500, maka dia akan mencari angka yang lebih dari itu. Begitu seterusnya. Hingga kami pun berpikir: angka berapa yang paling tinggi di dunia ini? guru matematikaku waktu itu tak pernah menjawab pertanyaan ini.
Tapi, ada satu 'angka' yang selalu menjadi nilai tertinggi bagi kami yaitu SEKUNCI-KUNCI LANGIT. (menurutmu apa yang menjadi kuncinya langit, Galang? well kau akan kutodong suatu hari nanti untuk beropini tentang ini). Entah darimana sejarahnya. Entah mulut siapa yang pertama kali mengatakannya. 'Angka' ini tiba-tiba saja muncul dan menjadi ucapan "skak-mat" bagi siapa saja diantara kami yang mengucapkannya pertama kali.

Sekunci-kunci langit.
Nominal yang tak terhingga jumlahnya, Galang.
Angka yang paling congkak.

mungkin sebanyak itulah doaku untuk mama.

0 komentar:

Posting Komentar