Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Jumat, 03 Januari 2014

Mata (-mata)

"Mengapa tidak bertemu saja?" tanya Galang pada sebuah pesan singkat.

Tidak ku-reply. Aku sedang asyik mendengarkan lagu Nidji dari headset stereoku. Headset yang begitu berguna jika aku merasa enek dengan ocehan tanteku yang sering kali lupa berhenti.

Andai matamu melihat akuu..terungkap semua isi hatiku...

Aku tidak ingin bertemu dengan matamu, Galang. Bakat artisku lenyap jika menatapnya.
Bola hitam yang tegas, kelopak yang sendu, celak alami yang tak perlu lagi ditebalkan kecuali sedikit, semuanya. SE to the MU to the A to the NYA. Semua, Galang.
Semuanya memaksaku untuk menjadi orang yang paling jujur. Dan sialnya, jika aku bertemu dengannya (matamu itu) aku tidak bisa berpaling seenaknya. Ada kutub positif pada matamu yang bertemu dengan kutub negatif pada diriku. Disamping, mata itu selalu menjadi pemandangan terindah bagiku. Menentramkan...

Tapi tahukah, Galang...
Kadangkala kejujuran tidak diperlukan. Maksudku, kau tak perlu mendengarnya langsung dariku. Kau hanya perlu membaca tanda-tanda, bermain dengan intuisi, menerka, menebak, tapi berhati-hatilah dengan prasangka.Got it, Dude?!

Sudah ya. Aku tidak bisa bertemu denganmu. Tidak saat ini. Kecuali, kau mungkin mau menggunakan kaca mata hitam.

0 komentar:

Posting Komentar